BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebuah perubahan tentu dialami oleh setiap orang dalam
berbagai aspek kehidupan. Dalam hidup bermasyarakat, tentunya kita senantiasa
berhubungan dengan orang lain dan tumbuh berkembang dalam lingkungan sosial.
Dalam bersosialisasi dengan dunia luar tersebut, ada perubahan yang menyelimuti
dan menghiasi setiap jejak hidup umat manusia di dunia ini. Perubahan yang
selalu terjadi dalm kehidupan ini, seringkali mencakup perubahan dalam nilai
sosial dan budaya. Perubahan
sosial dialami oleh setiap masyarakat yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan
dengan perubahan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Perubahan sosial
dapat meliputi semua segi kehidupan masyarakat, yaitu perubahan dalam cara
berpikir dan interaksi sesama warga menjadi semakin rasional; perubahan dalam
sikap dan orientasi kehidupan ekonomi menjadi makin komersial; perubahan tata
cara kerja sehari-hari yang makin ditandai dengan pembagian kerja pada
spesialisasi kegiatan yang makin tajam; perubahan
dalam kelembagaan dan kepemimpinan masyarakat yang makin demokratis; perubahan
dalam tata cara dan alat-alat kegiatan yang makin modern dan efisien, dan
lain-lainnya.
Dari berbagai fenomena kehidupan serta merujuk pada
pendapat para ilmuwan, dapat kita ketahui bahwa perubahan
sosial, yaitu suatu proses perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian
yang terjadi dalam pola hidup masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya,
pola perilaku kelompok masyarakat, hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta
kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik dalam aspek kehidupan material maupun
nonmateri.
Dalam perubahan
sosial-budaya, aspek yang seringkali disangkut-pautkan dalam kehidupan manusia
adalah segi perkembangna ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak
dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Pada satu
sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai
sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia.
Meskipun teknologi mampu mengungkap semua
tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan
kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran
ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
Melalui
penyusunan makalah ini, akan dikupas pengaruh IPTEK terhadap perubahan
sosial-budaya dalam kehidupan manusia.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah yang dibahas dalam makalah yang berjudul “Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Masyarakat” adalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian dan faktor-faktor dari perubahan sosial
budaya?
b. Bagaimana konsep ilmu pengetahuan dan teknologi?
c. Bagaimana permasalahan yang timbul dalam perkembangan
iptek?
d. Bagaimana pengaruh perkembangan iptek dalam kehidupan
masyarakat?
e. Bagaimana dampak iptek terhadap perubahan sosial budaya
masyarakat?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
dalam pembuatan makalah yang
berjudul “Pengaruh Kemajuan IPTEK
Terhadap Perubahan Sosial Budaya Masyarakat”
adalah sebagai berikut:
a. Untuk memahami pengertian dan faktor-faktor yang terdapat dalam perubahan sosial
budaya
b. Untuk memahami konsep ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Untuk memahami permasalahn yang timbul dalam perkembangan
iptek
d. Untuk memahami pengaruh perkembangan iptek dalam
kehidupan masyarakat
e. Untuk memahami dampak ynag ditimbulkan dari pekembagan
iptek terhadap perubahan sosial budaya
D.
Manfa’at
Adapun manfa’at
yang dapat peroleh dengan pembuatan makalah yang berjudul “Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Masyarakat” adalah sebagai berikut:
a. Kita dapat mengetahui pengertian dan faktor-faktor yang terdapat dalam
perubahan sosial budaya
b. Kita dapat mengetahui konsep ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Kita dapat mengetahui permasalahn yang timbul dalam perkembangan iptek
d. Kita dapat mengetahui pengaruh perkembangan iptek dalam kehidupan
masyarakat
e. Kita dapat mengetahui dampak ynag ditimbulkan dari pekembagna iptek
terhadap perubahan sosial budaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Faktor Perubahan
Sosial-Budaya
Ada dua
pendapat yang dikutip dalam makalah ini mengenai pengertian perubahan
sosial-budaya melalui pendapat dua ilmuwan, yakni:
- W. Kornblum dalam
buku yang berudul “Sociology
in Changing World”
berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya
dalam masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
- Max Weber
dalam buku yang berjudul
“Sociological Writings” mengemukakan
bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat
sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
- William F.
Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup
perubahan sosial meliputi
unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang
fokusnya adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap
unsur-unsur immateriil. - Kingsley Davis mengartikan
perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dari definisi ini dapat dijelaskan
bahwa, dalam perubahan sosial yang mengalami perubahan adalah struktur
sosial dan sistem sosialnya. - Mac Iver lebih membedakan
antara utilitarian elements dengan cultural
elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer
dan sekunder. Utilitarian elements disebut dengan civilization. Artinya semua
mekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam menguasai kondisi-kondisi
kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik
dan alat-alat material. Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi juga menurut
Iver seputar cultural elements dan utilitarian element tersebut. - J.P. Gillin
dan J.L. Gillin mengemukakan bahwa perubahan-perubahan
sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuan
baru dalam masyarakat. - Samuel
Koening mengatakan
bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun
sebab-sebab ekstern yang menimbulkan perubahan. - Selo
Soemardjan mendefinisikan
perubahan sosial sebagai perubahanperubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat
yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap
dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Penekanan
definisi ini tertumpu pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan
pokok manusia, dimana perubahan yang terjadi akan mempengaruhi segi-segi
struktur masyarakat lainnya.
Perubahan
sosial merupakan segala perubahan dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikapsikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, yang berpengaruh terhadap masyarakat
yang bersangkutan baik secara materiil maupun immateriil. Bedakan dengan
perubahan budaya yang fokusnya adalah perubahan dalam segi budaya, seperti
penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kosakata dalam bahasa, bentuk seni
baru, dan sebagainya (Aman ; Grendy Hendrastomo ; Nur Hidayah)
Pada dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu
berbeda, namun memiliki keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh
pada perubahan budaya, sementara budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan
sosial masyarakat. Karena itu sering disebut perubahan sosial budaya untuk
mencakup kedua perubahan tersebut.
Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang
sama, yaitu kedua-duanya menyangkut perbaikan dan penerimaan cara-cara baru
bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Perubahan sosial dan perubahan
budaya meski memiliki keterkaitan yang erat, namun dapat kita jumpai
perbedaannya jika dilihat dari arahnya:
- Perubahan
sosial merupakan perubahan dari segi struktur sosial dan hubungan sosial
masyarakat.
- Perubahan
budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat.
Adapun perbedaannya dilihat dari segi yang dipengaruhi:
- Perubahan
sosial terjadi dalam segi pendidikan, tingkat kelahiran penduduk, dan
distribusi kelompok umur.
- Perubahan
budaya terjadi pada bentuk kesenian, kesetaraan gender, konsep nilai
susila dan moralitas, penemuan baru, dan penyebaran masyarakat. Perubahan
kebudayaan ini jauh lebih luas dari perubahan sosial karena meliputi
banyak aspek, seperti kesenian, iptek, aturan hidup, dan lain-lain.
Perubahan sosial biasanya memiliki beberapa ciri, di antaranya
seperti yang diungkapkan oleh Moore yaitu:
- Tidak
ada masyarakat yang perkembangannya berhenti, karena masyarakat akan
mengalami perubahan (cepat atau lambat) dan berlaku secara tetap.
- Perubahan-perubahan
itu tidak bersifat sementara maupun terpisah karena perubahan terjadi
secara berurutan.
- Perubahan
sosial memiliki asas ganda.
- Inovasi
dan isu-isu akan mempengaruhi perubahan sosial.
- Perubahan
sosial akan memberi akibat yang lebih luas pada pengalaman individu.
Faktor-Faktor
Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Ø
Perubahan
dari dalam Masyarakat
- Perubahan
jumlah penduduk. Perubahan jumlah penduduk akan menimbulkan perubahan pada
kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu penduduk
yang bertambah akan menyebabkan tempat tinggal yang semula berpusat di
keluarga nesar menjadi terpencar karena faktor pekerjaan. Contoh perubahan
penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.
- Pemberontakan
atau revolusi, yang berpengaruh besar pada lembaga-lembaga masyarakat dan
struktur masyarakat. Sebagai contoh G 30 S/PKI yang berakibat dilarangnya
paham komunis si Indonesia.
- Peranan
nilai yang diubah. Misalnya program keluarga berencana yang mampu mengubah
pandangan masyarakat untuk mengurangi jumlah kelahiran anak.
- Peran
tokoh karismatik, karena tokoh ini adalah tokoh yang disegani dan
dihormati di masyarakat, maka masyarakat akan cenderung mengikuti arah
tokoh tersebut. Seperti Ir. Soekarno yang memiliki karisma di masyarakat
karena keahliannya berpidato.
- Penemuan
baru. Penemuan baru terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Inovasi,
yaitu proses proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam
waktu singkat.
- Discovery,
yaitu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang atau beberapa individu.
- Invention,
yaitu saat ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan
penemuan baru tersebut.
Ø
Perubahan
dari Luar Masyarakat
- Faktor
alamiah, jika tempat tinggal masyarakat adalah pantai, maka masyarakat
akan cenderung berprofesi sebagai nelayan. Selain itu jika terjadi bencana
alam, maka masyarakat akan pindah ke daerah lain sehingga masyarakat akan
beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut dan melahirkan budaya baru.
- Peperangan,
yang pasti menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
- Pengaruh
kebudayaan masyarakat lain, ketika dua masyarakat saling berinteraksi.
Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya
bisa terjadi akulturasi atau asimilasi.
- Akulturasi
adalah percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat masih
terlihat. Sering dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan
asing dan B=kebudayaan setempat.
- Asimilasi
adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan yang baru
sama sekali. Dianalogikan dengan rumus A+B=C, dengan A=kebudayaan asing,
B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru.
Dalam proses perubahan sosial budaya akibat interaksi
masyarakat sering dijumpai istilah difusi, yaitu penyebaran
unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lain.
Faktor
pendorong perubahan Sosial Budaya
- Penemuan
baru.
- Perubahan
jumlah penduduk.
- Pertentangan/konflik.
- Pemberontakan/revolusi.
- Keterbukaan
masyarakat.
- Akulturasi.
- Asimilasi.
- Sistem
pendidikan yang maju.
- Keinginan
untuk maju dan orientasi ke masa depan.
- Sikap
menghargai hasil karya seseorang.
Faktor
Penghambat Perubahan Sosial Budaya
- Sikap
masyarakat yang tradisional.
- Perkembangan
IPTEK yang terhambat.
- Adat
istiadat dan hambatan ideologis.
- Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain.
- Rasa
takut akan terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.
B.
Konsep
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pengetahuan
merupakan pengalaman yang bermakna dalam setiap diri manusia yang tumbuh sejak
dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal sudah pasti memiliki
pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. melalui proses yang panjang
diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan
menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan
social). Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Disusun secara sistematik
- Ada obyek kajiannya
- Ada ruang lingkupnya kajiannya
- Menggunakan suatu metode tertentu
Dalam pengetahuan ciri-ciri
tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta dan
aturan-aturan yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Ilmu pengetahuan
sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan manusia
dapat mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.
Perkembangan
ilmu pengetahuan selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.Teknologi adalah
suatu studi sistematik akan teknik-teknik untuk membuat danmengerjakan berbagai
benda, sedang ilmu adalah usaha sistematik untuk memahami dan menfsirkan dunia.
(Robert Angus Buchaman.2006:136). Tjakraatmadja(1997),
mengemukakan lima sifat pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:
- Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan merupakan prasyarat untuk
tumbuh dan berkembangnya teknologi. Teknologi yang telah dikuasai akan
berkembang jika sudah terbagi dan termanfaatkan.
- Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada diri manusia,
dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin dan peralatan maupun
informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi. Teknologi sangat
diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik, keahlian, keterampilan,
maupun berupa dokumen informasi (misalnya buku, majalah, jurnal).
- Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak diterapkan atau tidak
terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna. Sebagai contoh, Indonesia
pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk mengolah lahan sawah yang
luas. Setelah tiba di Indonesia ternyata alat tersebut tidak dapat digunakan
karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di luar pulau Jawa lahannya
memang luas tetapi jumlanya sedikit. Jadi alat tersebut tidak efektif, karena
traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak tepat sasaran.
- Sebagai salah satu asset perusahaan, teknologi dapat
ditemukan,dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika teknologi
yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi
bersifat dinamis dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
- Pada umumnya teknologi digunakan untuk mensejahterakan masyarakat atau
meningkatkan kualitas hidup manusia.
Hubungan antara
pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan teknologi sangat erat, oleh
karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan yang sangat popular
yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering disingkat dengan Iptek.
- Masalah-Masalah Perkembangan
Iptek
Sejalan dengan
perkembangan Iptek yang sangat cepat, juga dihadapkan pada banyak
masalah. Masalah tersebut antara lain:
- Kebijakan yang sesuai dengan perkembangan Iptek. Kebijakan penerapan
dan perkembangan perlu diarahkan untuk mencari pemecahan masalah
besar yang masih harus dihadapi dalam pembangunan jangka panjang,
misalnya masalah pengangguran, kemiskinan, pembangunan
daerah-daerah terbelakang di kawasan Indonesia bagian timur, dan
masalah-masalah sosial lainnya. Dengan perkataan lain, Iptek harus
diarahkan pada peningkatan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
- Perlu dipikirkan strategi yang tepat, baik dalam arti prosesnya,
hasilnya maupun peran serta dari pelaku Iptek, terutama para peneliti
harus disediakan fasilitas penelitian yang memadai, misalnya dana
dan tenaga. Demikian pula halnya dengan optimalisasi pendayagunaan
berbagai sumber daya tersebut.
- Sektor produksi, kegiatan produksi di Indonesia baru sampai pada pemanfaatan
kemajuan teknologi yang terkandung dalam berbagai peralatan yang
digunakan.
- Ragam kegiatan penelitian dan pengembangannya. Kemitraan antara
industri dan dunia usaha dengan lembaga litbang masih lemah.
Walaupun sebenarnya di tingkat nasional telah dilakukan berbagai
investasi untuk mengembangkan lembaga litbang, laboratorium
penelitian, dan pusat-pusat pelayanan teknologi, namun dampaknya
terhadap perkembangan industri belum meluas. Perkembangan Iptek
akan betul-betul bermanfaat bagi kesejahteraan manusia jika permasalahan
tersebut segera diatasi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pokok-pokok
kebijakan (Rahardi Ramelan:2007), sebagai berikut:
- Mengembangkan nilai-nilai Iptek dan membentuk budaya Iptek di
masyarakat
- Mendorong kemitraan riset
- Mempercepat upaya manufaktur progresif
- Meningkatkan mutu produk dan proses produksi, produktivitas,
efisiensi, dan inovasi dalam penguasaan Iptek
- Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan komposisi sumber daya manusia
Iptek
- Mengembangkan penataan dan pengelolaan kelembagaan Iptek
Kebijaksanaan
tersebut tidak lain adalah untuk mengembangkan nilai-nilai dan budaya Iptek di masyarakat.
Oleh karena itu nilai-nili dan budaya Iptek harus dikenalkan kepada masyarakat
sedini mungkin, baik melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan masyarakat. Adapun tekananya adalah membentuk sumber daya manusia
yang memiliki kemampuan memanfaatkan, menyebarluaskan pemahaman, dan penerapan
asas Iptek. Selain itu juga mengembangkan sikap menghargai ilmuwan yang
berprestasi dalam bidang Iptek. Melihat masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang, menurut Tarsis Tarmuji
(1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang harus dibina dan dikembangkan,
antara lain:
- Teknologi Maju, yaitu
teknologi yang berkaitan dengan berbagai bidang yang vital untuk masa
depan bangsa Indonesia antara lain produksi ekstratif (khususnya bidang
metalorgi dan teknologi mineral) dan penelitian serta pengembangan bidang
energi, (khususnya tenaga nuklir).
- Teknologi Adaptif, yaitu
perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang bersumber pada penelitian
dan pengembangan di negara-negara maju yang masih harus diolah. Artinya
disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan dan
pengembangan di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan penyerapan
tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan bahwa
teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah
maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini
seyogyanya ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.
- Teknologi Protektif, yaitu teknologi
yang ditujukan pada pemeliharaan, perlindungan, dan pengamanan ekosistem.
Asas-asas teknologi protektif berkisar pada aspek konservasi, restorasi,
dan generasi segenap sumber daya alam dan manusia yang ada dalam
masyarakat kita.
D. Pengaruh Perkembangan Iptek terhadap Kehidupan Masyarakat
Kemajuan yang
sering diartikan sebagai modernisasi, menjanjikan kemampuan manusia untuk
mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan
material melalui teknologi, dan meningkatkan efektivitas bermasyarakat melalui
penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan rasional. Tidak dapat
dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada penguasaan Iptek. Dengan
Iptek pula manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dibayangkan.
Eksistensi
Iptek dalam suatu masyarakat merupakan kekayaan budaya yang sangat penting
bukan hanya bagi masyarakat yang bersangkutan, melainkan untuk seluruh umat
manusia. Kemajuan Iptek sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang menghidupkan
dan mendukung semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum diketahui. Inilah
yang sering disebut melakukan penelitian atau riset. Menurut Rahardi Ramelan
(2007:27), dipandang dari sudut budaya, perkembangan Iptek suatu masyarakat
atau suatu bangsa dapat dijelaskan dalam hubungannya dengan faktor-faktor
sebagai berikut:
- Konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau bangsa dan komitmen masyarakat
secara keseluruhan yang menyalurkan motivasi untuk mendukung, meyakini,
atau menerapkan Iptek dalam berbagai tingkatan maupun jenis penggunaannya.
- Kemampuan sistem Iptek nasional dalam menghasilkan dan memasarkan hasil-hasil
penelitiannya serta mendorong penerapannya secara efisien dan efektif
dalam seluruh aspek kehidupan.
- Struktur lembaga-lembaga yang bergerak di bidang Iptek yang
menjembatani proses kreatif dan inovatif para penelitinya.
Hasil teknologi
telah masuk dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sedemikianrupa sehingga
orang menganggapnya bahwa teknologi sebagai suatu hal yang biasa. Orang tidak
lagi mempertanyakan kapan dan bagaimana suatu alat untuk pertama kali
ditemukan, dan bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja dan digunakan. Beberapa
contoh hasil teknologi yang telah membantu manusia untuk kemudahan hidupnya,
antara lain : perkembangan alat transportasi (darat, laut, udara) yang semula
berfungsi sebagai pengangkut barang dan manusia, secara tidak langsung juga
membawa informasi. Perkembangan jalan sebagai prasarana dan transportasi
sebagai sarananya selain dapat mendekatkan jarak juga dapat memecahkan masalah
daerah terpencil. Jalan dan transportasi dapat menjadi urat nadi perekonomian
dalam proses distribusi barang.
Namun demikian
tidak ada orang atau daerah/negara yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri
tanpa bantuan orang lain. Dari sinilah muncul saling ketergantungan, salah
satunya didukung oleh sarana transportasi. Pemanfaatan transportasi untuk
perdagangan tidak hanya membawa barang, melainkan juga membawa kebiasaan,
agama, bahasa, pengetahuan, dan teknologi. Semakin berkembangnya alat
transportasi, interaksi antar individu, antar kelompok, antar negara menjadi
lebih intensif baik interaksi secara lokal, nasional, maupun global. Bahkan
dengan transportasi pula maka angkasa luar dapat ditembus dan dipelajari. Namun
demikian kemajuan alat transportasi tersebut dapat disalahgunakan oleh
pihak-pihak tertentu, misalnya untuk penyelundupan obat-obat terlarang,
teroris, dan dokumen-dokumen penting.
Bidang
teknologi informasi, adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengasilkan,
mengolah, dan menyebarluaskan informasi. Hampir sebagian kehidupan kita
dikelilingi oleh teknologi informasi baik yang sederhana maupun yang canggih.
Misalnya kita akan berkomunikasi atau menyampaikan pesan yang sangat penting di
tempat yang jauh, kita dengan mudah menggunakan jasa telepon. Alat ini
memudahkan kita untuk menyampaikan pesan dalam waktu relatif sangat singkat,
apa lagi dengan adanya telepon genggam yang fungsinyapun sangat beragam.
Di bidang
pendidikan atau pekerjaan, peran teknologi informasi tidak dapat kita hindarkan.
Misalnya kita tidak mungkin mengecek data nilai siswa dari tahun ke tahun hanya
dengan catatan di buku saja. Tentu komputer akan berperan dalam bidang ini. Bentuk-bentuk
teknologi informasi dapat dijumpai dalam kehidupan sehar-hari, antara lain:
a)
Bidang
telekomunikasi, melahirkan telepon dengan berbagai fungsi hingga muncul telepon
genggam
b)
Kita dapat
menikmati hiburan atau peristiwa bahkan yang aktual dari daerah atau negara
lain dengan mudah melalui media radio atau televisi.
c)
Tersedianya
media perekam dalam bentuk CD (Compact Disk)
d)
Saat ini
kehadiran internet mempermudah kita memperoleh informasi apapun dari negara
manapun. Kita hanya duduk di depan computer kita dapat menjelajah dunia.
e)
Dengan jasa
computer, pekerjaan perpustakaan menjadi lebih efisien, misalnya akses terhadap
informasi dan tukar menukar data.
Teknologi
informasi memang sangat menguntungkan dan memudahkan, pekerjaan, namun disisi
lain juga ada kelemahannya, misalnya dengan penggunaan computer dapat menimbulkan
pengangguran, karena banyak pekerjaan yang diambil alih oleh computer. Adanya
penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi, apalagi penggunaan komputer online
dapat dimanfaatkan orang untuk membobol bank dan mengakses data rahasia.
Perlindungan terhadap hak cipta terhadap seseorang sulit diwujudkan.
Ketergantungan terhadap computer, jika terjadi listrik mati, tidak dapat
dioperasikan, belum lagi jika kena virus maka semua data akan hilang. Ketidakmampuan
sumber daya manusia akan menimbulkan anggapan justru teknologi menghambat
pekerjaan. Penggunaan computer online dapat dimanfaatkan orang untuk
membobol bank dan mengakses data rahasia.
Perkembangan
teknologi nano, yaitu teknologi yang mampu memperkecil atom menjadi 1/15.000
dari yang asli. Maka benda-benda apapun dapat dibuat sangat kecil, termasuk
benda-benda padat, sehingga saat ini kita dapat membuat elemenelemen teknologi
canggih seperti micro-chips dalam ukuran yang sangat kecil. Selain alat-alat
teknologi sangat canggihpun dapat dibuat berukuran sangat kecil, seperti
telepon seluler, komputer, pesawat televisi, radio, dan alat-alat kedokteran. Di
bidang ilmu kedokteran, dengan adanya kecanggihan alat-alat kedokteran yang
super mini, yang didukung oleh teknologi nano, dapat dikembangkan teknologi
kedokteran yang mampu melakukan diagnose dan terapi berbagai penyakit yang
semula hanya dilakukan dengan teknik yang beresiko tinggi, seperti pembedahan
dan kemoterrapi.
Dengan
ditemukannya teknologi nano pula akhirnya juga ditemukan pula teknologi genome.
Teknologi genome berawal dari kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu tentang
gen, sehingga manusia akhirnya bisa mengintervensi proses terjadinya dan
pertumbuhan gen. Awalnya teknologi genome hanya dapat digunakan dalam bidang
pertanian, yaitu untuk pencangkokan bibit unggul sayuran dan buah-buahan.
Tetapi lama kelamaan berkembang di bidang perternakan. Misalnya untuk
mengembangkan ternak-ternak unggul, sampai akhirnya ditemukan teknologi
cloning, yaitu penciptaan hewan (domba) hanya dari satu sel DNA hewan tersebut.
Dalam ilmu kedokteran, teknologi ini sudah mulai diterapkan dalam kasus-kasus pencangkokan
organ tubuh dan proses reproduksi bayi melalui tabung-tabung di laboratorium
(dikenal dengan istilah bayi tabung). Bukannya tidak mungkin pada suatu saat
akan dilakukan pada manusia.
Perkembangan
Iptek seperti yang sudah dijelaskan di atas sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, selain itu juga akan ada dampak negatifnya, dan akan berpengaruh
terhadap perilaku manusia pada khususnya, dan norma-norma budaya pada umumnya.
Dampak negatif itu adalah sebagai berikut: fasilitas SMS (Short Massage
Service) misalnya sangat berpengaruh pada menurunnya pengiriman lewat pos.
Fasilitas internet memungkinkan majalah Newsweek di AS dibaca dalam waktu
yang sama di Asia, koran Kompas dari Jakarta, terbit bersamaan denga
versi daerahnya. Perkembangan teknologi di bidang informasi, juga menimbulkan
masalahmasalah baru, khususnya yang menyangkut norma- norma sosial budaya. Teknologi
informasi yang canggih, memungkinkan anak-anak bisa mengakses pornografi
melalui internet, atau orang-orang yang buta politik membuka situssitus yang
berisi hasutan dan provokasi tanpa bisa disensor sama sekali. Teknologi cloning
manusia akan memicu permasalahan baru dalam etika, karena orang akan
mempertanyakan sejauh mana teknologi ini dapat memberikan kemashlahatan bagi
umat manusia, atau justru lebih banyak kerugiannya.
Demikian pula
teknologi genome, menyebabkan lembaga perkawinan makin tidak diperlukan untuk
melindungi proses reproduksi manusia. Sehingga hubungan seks ekstra akan
bertambah banyak. Teknologi genome menyebabkan pula manusia menjadi berumur
panjang, sehingga timbul permasalahan yang menyangkut orang-orang lanjut usia
jumlahnya semakin lama semakin bertambah. Bahkan untuk permasalahan yang satu
ini, ilmu pengetahuan telah mengembangkan suatu cabang ilmu baru yang disebut
“gerontologi” yaitu ilmu tentang orang-orang usia lanjut.
E.
Dampak
Iptek Terhadap Perubahan Sosial Budaya Masyarakat
Dalam perubahan sosial budaya dikenal adanya konsekuensi,
yaitu hasil dari perubahan sosial budaya. Konsekuensi terbagi dua yaitu konsekuensi
yang fungsional dimana masyarakat menjadi semakin tenteram, dan konsekuensi yang
disfungsional dimana masyarakat mendapat akibat-akibat yang tidak
diharapkan. Disorganisasi adalah perubahan sosial yang hanya sedikit
atau bahkan tidak memberi manfaat bagi masyarakat. Keadaan masyarakat yang mampu
beradaptasi dengan perubahan disebut adjusment, sedangkan bentuk
penyesuaiannya disebut integrasi. Keadaan masyarakat yang tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan disebut maladjusment, yang akan
menimbulkan disintegrasi.
Beberapa dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadapa perubahan
sosial budaya masyarakat, yakni:
a.
Perbedaan
kepribadian pria dan wanita
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar
porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan
maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang
sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam
buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh
Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita
dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang
politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai
jabatan penting lainnya.
b.
Meningkatnya
rasa percaya diri
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan
fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan
rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.
Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c.
Tekanan
Adanya kompetisi
yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan
melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun demikian, kemajuan teknologi akan berpengaruh
negatif pada aspek budaya, antara lain:
a) Kemerosotan
moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan
berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat
menjadi "kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani".
b) Kenakalan
dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi- tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong
telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan
tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam
berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas
sampai tindak kejahatan.
c) Pola
interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan
rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga.
Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja
untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC),
internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri.
Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang
kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri
untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak
orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program
internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan
orang asing kapan saja.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Perubahan sosial merupakan segala perubahan dalam
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikapsikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat, yang berpengaruh terhadap masyarakat yang bersangkutan baik secara
materiil maupun immateriil. Bedakan dengan perubahan budaya yang fokusnya
adalah perubahan dalam segi budaya, seperti penemuan dan penyebaran mobil,
penambahan kosakata dalam bahasa, bentuk seni baru, dan sebagainya.
Pengaruh kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat
diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi- inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri
sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi
manusia.
Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perubahan
sosial-budaya dalam diri masyarakat. Salah satu dampak postifnya, adalah adanya kompetisi yang tajam di
berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan
melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Salah satu
dampak negatifnya adalah, Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan
rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga.
Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja
untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC),
internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri.
B.
Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita,
khususnya bagi generasi muda Islam Indonesia. Keberadaan makalah ini,
diharapkan dapat membentuk jiwa kekritisan dalam diri setiap pembaca, khususnya
mahasiswa muslim. Kita sebagai generasi muda muslim, sebaiknya kita mampu
mengetahui perubahan sosial
budaya dalam masyarakat dari aspek
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
seperti yang dipaparkan dalam makalah ini. Kami berharap, makalah ini dapat
bermanfa’at dan dijadikan sebagai
bahan referensi, khususnya mengenai pengaruh IPTEK terhadap perubahan-perubahan sosial budaya dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arnie Fajar. 2005. Portofolio
dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Astrid S. Susanto Sumario.
1995. Globalisasi dan Komunikasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan,
Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Robert Angus Buchanan.
2006. Sejarah teknologi. Yogyakarta: Pall Mall
Soedjito.S. 1986. Transformasi
Sosial Menuju masyarakat Industri. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Soeriaatmadja. r.e. 1977. Ilmu
Lingkungan. Bandung: ITB
Satjipto rahardjo, dkk.
2000. Problema Globalisasi, Perspektif Sosiologi, Hukum,Ekonomi, Agama.
Surakarta : Muhammadiyah University Press.
Tarsis Tarmudji. Aspek Dasar
Kehidupan Sosial. Yogyakart: Liberty
arisudev.wordpress.com/2010/11/29/perubahan-sosial-budaya
id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya
www.leapidea.com/presentation